Mika, Miki dan Miko

Beberapa bulan yang lalu aku menjumpai tiga ekor anak kucing  yang lagi lucu-lucunya. Mereka menikmati hangatnya keset di balik salah satu pintu rumah ku. Entah kucing siapa, tapi yang pasti ketiga kucing ini bersih, seperti selayaknya kucing piaraan.

Kakek ku adalah penyayang kucing, berbeda dengan nenek ku yang kadang suka jengkel kalau kucing jalan-jalan lalu lalang lalu mengasah ketajaman kukunya ke sofa di rumah kami. Kakek ku sangat perhatian terhadap kucing, kasih sayangnya begitu ketara.

Ketiga anak kucing ini bermanja padaku, aku membelaiya lembut dan dia pun merasakan hangatnya kasih yang kutaut. Hingga di suatu petang aku pergi ke toko, mereka pun membuntutiku. Aku coba larang agar mereka tidak mengikuti ku dan itu berhasil. Dan ketika aku pulang, aku melihat mereka menunggu ku didepan pintu gerbang rumah ku. Ah, betapa mereka sangan menggemaskan dan begitu setia.

Akhirnya aku memutuskan untuk memberi nama mereka mika, miki, dan miko. Hahaha memang terdengar seperti nama anak kembar,   tapi tidak apa aku suka menamai mereka dengan nama itu. Aku selalu bermain dengan mereka setiap pulang kuliah, dan saat akhir pekan aku selalu menyempatkan waktu mengajak mereka bermain.

Hingga akhirnya beberapa minggu yang lalu, mika menghilang entah kemana dan tidak kembali lagi hingga saat ini. Aku juga tidak tau kemana mika pergi, dia hilang ketika aku sedang kuliah. Dan tidak lama setelah mika hilang, miki terjangkit virus dan akhirnya sakit. Karena tidak mampu bertahan lebih lama, akhirnya miki meninggal. Dan aku hanya memiliki miko seekor, sungguh menyedihkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manusia Cinta dan Kasih